sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang#Budaya
Rabu, 08 Oktober 2014
BUDAYA KOTA MALANG
Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh
terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal
adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin
terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan
tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger).
Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu
sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi,
sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa
budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang
terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan
identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi
kebersamaan dan setia kepada Malang.
Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping,
Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang
pesat di kota Malang yaitu kesenian "Bantengan" kesenian ini merupakan
hasil dari kreatifitas masyarakat asli Malang, sejak dahulu sebenarnya
kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat Malang namun baru sekaranglah
"Bantengan" lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal
namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering
diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik
keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang#Budaya
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang#Budaya
0 komentar:
Posting Komentar